Selasa, 19 Oktober 2010

Soeharto, Sudah Hancurkan Indonesia, kok Pahlawan?

 
Pro-kontra usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada almarhum mantan Presiden Soeharto masih berkembang. Anggota Komisi I DPR RI Effendy Choirie termasuk yang dengan tegas menolak. Menurutnya, almarhum Soeharto tak pantas diberi gelar pahlawan karena dinilai telah "menghancurkan" Indonesia.

"Ekses kepemimpinan Pak Harto yang negatif untuk bangsa ini masih kita rasakan. Proses memimpin 32 tahun yang kurang positif sehingga Indonesia menjadi runtuh masih kita rasakan. Pemerintah era Reformasi juga tertatih-tatih membangun dari dampak yang ditimbulkan. Lantas apakah pantas diberikan gelar pahlawan nasional?" ungkap Gus Choi di Gedung DPR RI, Senin (18/10/2010).
Menurutnya, berbagai sistem yang amburadul di Indonesia saat ini muncul karena kepemimpinan Soeharto yang menyuburkan praktik-praktik korupsi dan kekerasan. "Sebut saja mental dan moral yang rusak, itu karena kepemimpinan Pak Harto, paradigma sentralistik itu karena Pak Harto dan itu masih terasa di pusat dan daerah. Saya mempertanyakan, substansi bagi para selektor apa yang dia pahami tentang Pak Harto?" tegasnya.

Usulan yang sama untuk almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid berbeda, lanjutnya kemudian. Politisi PKB ini menilai sosok almarhum Gus Dur memang pantas untuk menyandang gelar pahlawan nasional karena pemikiran dan perjuangannya, meski ada sebagian kalangan pula yang protes. "Tapi sebagai presiden yang lama berjuang untuk pluralisme dan demokrasi, dia sudah layaklah," tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More