Jakarta - Yamaha mengaku sangat kehilangan dan tidak pernah ingin melepas Valentino Rossi ke Ducati. Kubu 'Garpu Tala' bahkan berkeinginan untuk mengikat Rossi sampai sang juara dunia legendaris itu pensiun.
Sebelum musim ini berakhir Yamaha telah dipastikan kehilangan Rossi yang tahun depan hijrah ke Ducati. Ini mengakhiri kebersamaan 'The Doctor'-Yamaha yang telah terjalin dari tahun 2004.
Managing Director FIAT Yamaha Lin Jarvis mengungkapkan kalau kubunya tidak pernah ingin berpisah. Kontrak baru telah mereka tawarkan kepada pembalap Italia itu, tapi Rossi menolak.
"Yamaha telah menawarkan kontrak baru berdurasi dua tahun buat Valentino untuk melanjutkan kiprahnya di sini," cetus Jarvis saat berjumpa wartawan di Pacific Place, Jakarta, Rabu (13/10/2010).
"(Kepergian) Itu adalah pilihan dia, bukan atas permintaan kami. Setelah tujuh tahun bersama kami, akhirnya dia memilih pindah," kenang Jarvis lagi.
Jarvis mengaku tidak tahu mengapa tawaran kontrak dua tahun itu ditolak Rossi. Tapi ia memprediksi kalau Rossi ingin berada di sebuah tim yang menjadikannya pembalap utama -- sesuatu yang tidak bisa dilakukan Yamaha karena keberadaan Jorge Lorenzo.
"Saya pikir alasannya adalah karena dia ingin sendirian jadi pembalap utama. Valentino tidak nyaman dengan adanya tekanan di dalam tim dia sendiri," ungkap Jarvis.
Jarvis kemudian menjelaskan mengenai alasannya merekrut Lorenzo pada tahun 2008. Menurutnya, Lorenzo memang dipersiapkan sebagai suksesor Rossi saat The Doctor pensiun kelak.
"Kami membawa Jorge karena kami harus melatih dia sebelum Valentino pensiun. Pada saat itu, kepastian apakah Valentino akan tetap di MotoGP juga tidak jelas," ulas Jarvis.
"Anda semua tahu 'kan dia sempat ramai dikabarkan akan ke Formula 1 tahun 2006? Ada juga yang memberitakan dia akan ke reli," imbuhnya.
"Tahun 2006, kami mengontrak dia satu tahun saja karena kabarnya dia akan ke F1. Setelah itu baru dia memutuskan tidak akan ke F1. Jadi kami menawari kontrak dua tahun, 2007-08. Lalu tahun lalu kami mengontraknya lagi dua tahun, 2009-10," papar Jarvis.
Karena telah tujuh tahun bersama, maka Yamaha berupaya agar perpisahan dengan Rossi dilakukan dengan cara sebaik-baiknya.
"Ini menjadi akhir dari tujuh tahun kebersamaan kami. Selama itu, saat-saat bersama Valentino adalah masa-masa yang indah dan menyenangkan," kata Jarvis.
"Dia pembalap hebat, baik dalam hal kemampuannya di lintasan, kemampuannya berkomunikasi dan juga menjadi ikon. Selama ini dia telah menjadi duta Yamaha yang sangat hebat. Kami sebenarnya ingin dia pensiun di sini dan kemudian jadi duta brand Yamaha," tuntasnya.
0 komentar:
Posting Komentar